Saturday, May 20, 2017

Aturan Jumlah Rombongan Belajar dan Peserta Didik dalam Satu Rombongan Belajar

Rombongan Belajar
Dalam data pokok pendidikan, rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satuan kelas dalam satu satuan pendidikan. Rombongan Belajar sering disebut dengan Rombel, identik dengan banyaknya kelas dalam suatu sekolah. Keberadaan jumlah rombongan belajar dalam suatu satuan pendidikan menjadi sangat penting untuk menetapak jumlah jam mengajar yang harus dipenuhi oleh guru.

Jumlah rombongan belajar tiap sekolah berbeda-beda, disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang terdaftar dalam sekolah tersebut. Jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar diatur sebagai berikut. 
  1. SD dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 20 peserta didik dan paling banyak 28 peserta didik
  2. SMP dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 20 peserta didik dan paling banyak 32 peserta didik
  3. SMA dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 20 peserta didik dan paling banyak 36 peserta didik
  4. SMK dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 15 peserta didik dan paling banyak 36 peserta didik
  5. SDLB dalam satu kelas paling banyak 5 peserta didik
  6. SMPLB dan SMALB dalam satu kelas paling banyak 8 peserta didik

Sementara itu jumlah rombongan belajar dalam satu sekolah juga harus berpedoman pada aturan jumlah rombel berikut ini.
  1. SD, paling sedikit 6 rombongan belajar dan paling banyak 24 rombongan belajar dengan ketentuan maksimal 4 rombongan belajar pada masing-masing tingkat.
  2. SMP, paling sedikit 3 rombongan belajar dan paling banyak 33 rombongan belajar dengan ketentuan maksimal 11 rombongan belajar pada masing-masing tingkat.
  3. SMA, paling sedikit 3 rombongan belajar dan paling banyak 36 rombongan belajar dengan ketentuan maksimal 12 rombongan belajar pada masing-masing tingkat.
  4. SMK, paling sedikit 3 rombongan belajar dan paling banyak 72 rombongan belajar dengan ketentuan maksimal 24 rombongan belajar pada masing-masing tingkat.

Meskipun begitu, aturan mengenai jumlah rombongan belajar dan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar tidak sepenuhnya bisa diterapkan di semua sekolah. Hal ini bergantung kepada terbatasnya ruang kelas dan tenaga pendidik dan kependidikan di masing-masing sekolah. Misalnya di sekolah A, siswa kelas 1 berjumlah 40 siswa, namun sekolah hanya mampu menyediakan satu ruang kelas untuk kelas 1 dan hanya ada 1 guru kelas yang mengampu. Maka dengan sangat terpaksa, sekolah tersebut tetap menjadikan kelas tersebut menjadi satu rombongan belajar. 

Aturan jumlah rombongan belajar dan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar akan dapat dijalankan dengan maksimal apabila dibarengi dengan pemerataan tenaga pendidik dan re-posisi tenaga pendidik serta memaksimalkan dana pendidikan untuk kebutuhan penambahan ruang kelas dan tenaga pendidik.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca blog pribadi saya. Silahkan share dan tinggalkan komentar demi kemajuan dan keberlangsungan blog ini.