Thursday, May 23, 2019

Pengertian CorelDraw dan Istilah Dasar dalam Desain Grafis

CorelDraw for Graphic Design

Pengertian CorelDraw

CorelDRAW adalah software pengolah objek berbasis vektor dan program ini bisa juga digunakan untuk berbagai macam desain grafis. Banyak produk yang dihasilkan oleh produk dari aplikasi CorelDRAW antara lain setting cover, layout, iklan, brosur, undangan, kartu nama, dan masih banyak lagi produk yang lainnya.

CorelDRAW juga merupakan salah satu software yang berorientasi penuh pada objek dan layar. Kelebihan lain dari software ini adalah ketika kita membuat desain diperbesar (zoom). Berapa pun perbesaran yang Anda lakukan, gambar tidak pecah sehingga Anda bisa lebih detail ketika menggabungkan desain. Software berbasis vektor ini sangat familiar bagi pecinta desain grafis karena kemudahan yang ditawarkan.

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”), dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Sebelum mempelajari bagaimana membuat dan menerapkan aplikasi CorelDRAW untuk membuat objek gambar guna keperluan desain grafis, sebaiknya Anda mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan proses desain itu sendiri.

Istilah Dasar dalam Desain Grafis

Pada saat menjalankan program aplikasi CorelDRAW, Anda akan menjumpai berbagai macam istilah desain grafis. Sudahkah Anda mengenal istilah-istilah dalam bidang grafis? Untuk memahami istilah-istilah yang akan Anda jumpai ketika menjalankan program aplikasi CorelDRAW, Simak penjelasan berikut ini!

Tipe-Tipe Gambar (Image)

Pengenalan dasar desain grafis merupakan fondasi awal untuk dapat menguasai aplikasi ini. Dasar-dasar desain grafis seperti image, mode image, resolusi, atau yang lainnya merupakan elemen yang biasa ditemukan pada setiap program aplikasi grafis. Ada dua jenis tampilan gambar dalam komputer grafis, yaitu vektor dan bitmap.

1. Gambar Vektor (Vector Image) 
Vector image merupakan gambar yang tersusun dari garis-garis lurus maupun lengkung yang tersusun secara matematis dan bisa disebut juga sebagai vektor-vektor. Sebagai contoh adalah jika kita membuat sebuah roda, maka yang kita perlukan adalah lingkaran dengan posisi yang sistematis, maksudnya adalah lingkaran tersebut mempunyai lokasi radius maupun pemilihan warna yang tepat.

Gambar vektor merupakan gambar yang terbentuk bukan dari kumpulan titik, melainkan terbentuk dari sejumlah garis dan kurva. Karena gambar jenis vektor ini bukan terdiri dari titik, maka apabila tampilan gambar ini diperbesar tetap tidak akan kehilangan detailnya sehingga kualitas gambarnya tetap baik. Contoh gambar ini adalah tampilan teks dan logo, gambar kartun, atau spanduk.

Di dalam monitor biasanya, akan menampilkan gambar dalam bentuk piksel, maka semua gambar baik jenis vector maupun bitmap akan ditampilkan dalam bentuk piksel. Gambar ini mengandung unsur matematis seperti arah, ukuran sudut, ketebalan, warna, dan yang lainnya. Pengolahan gambar vektor disebut juga dengan resolution independent, artinya berapa pun resolusi dari gambar yang diolah, pada saat diperbesar tidak akan mengalami perpecahan.

Resolusi ditentukan oleh jumlah piksel (berasal dari kata picture element) yang merupakan titik terkecil penghasil tampilan di layar. Suatu jenis tampilan grafis apabila nilai resolusinya semakin tinggi, maka kualitas tampilan grafis akan semakin bagus. Ukuran yang dapat digunakan untuk menyatakan satuan resolusi adalah piksel.

Contoh gambar berbasis vektor adalah tampilan teks dan logo. Perangkat lunak yang sering digunakan untuk mengolah gambar jenis vektor ini adalah CorelDRAW, dan Freehand.

2. Gambar Bitmap (Bitmap Image)
Gambar bitmap atau dalam percetakan sering disebut gambar raster, yaitu image/gambar yang terbentuk dari kumpulan titik/piksel/dot. Kualitas gambar akan sangat dipengaruhi oleh banyaknya piksel yang membentuk. Semakin banyak piksel yang membentuk suatu gambar, maka semakin halus/baik detail gambar tersebut juga kekayaan warnanya semakin tinggi.

Dalam desain grafis untuk konsumsi cetak, sebaiknya menggunakan layar monitor dengan ukuran kurang lebih 300 dpi (dot per inch). Pengubahan ukuran gambar dengan pembesaran atau pengecilan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas gambar, sebab pembesaran akan membuat piksel baru terhadap raster asli dari gambar tersebut. Gambar bitmap dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.

  1. Line Art, Image ini biasanya hanya mempunyai 2 warna yaitu hitam dan putih. Gambar ini digolongkan dalam bitmap sebab mempunyai 1 bit, dengan terjemahanan warna bahwa pernyataan “ya” atau “on” adalah merupakan warna hitam, sedangkan pernyataan “tidak” atau “off” merupakan warna putih.
  2. Grayscale, Pada gambar yang menggunakan warna grayscale merupakan gambar yang berisikan beberapa variasi dari gelap dan terang dari warna abu-abu.
  3. Multitones, Image ini mempunyai warna lain selain warna hitam dan putih.
  4. Full Colour, Gambar full colour dalam istilah cetak sering disebut sebagai warna sparasi, walaupun istilah ini kurang tepat. Gambar ini mempunyai warna yang lengkap sesuai model warna yang dipakai, yaitu RGB, CMYK, atau yang lainnya.

Tampilan bitmap sering disebut dengan gambar raster, yaitu tampilan gambar yang terdiri dari titik-titik atau piksel. Masing-masing piksel ini mempunyai lokasi serta warna tersendiri yang secara keseluruhan membentuk sebuah tampilan gambar pada saat gambar diperbesar.

Kehalusan tampilan gambar ini sangat tergantung kepada resolusi serta jumlah titik atau piksel yang membentuk gambar tersebut. Apabila gambar tersebut diperbesar, maka gambar akan kelihatan kotak-kotak, semakin besar tampilan gambar, maka semakin besar pula kotak-kotak tersebut, yang sebetulnya merupakan tampilan piksel yang diperbesar.

Contoh gambar bitmap adalah foto, gambar-gambar hasil scanner, serta gambar yang dihasilkan dari software grafis seperti Adobe PhotoShop dan Corel PhotoPaint.

Kelemahan dari gambar jenis bitmap adalah gambar akan menjadi pecah dan terlihat “kotak-kotak” (jagged) apabila gambar tersebut diperbesar atau bila dicetak menggunakan resolusi yang lebih kecil daripada nilai resolusi aslinya, contohnya pada pembuatan spanduk, leaflet, dan brosur yang memasukkan gambar/foto. Format bitmap ini memerlukan ruang penyimpanan data yang lebih besar dibandingkan dengan format vektor.

Aplikasi pengolahan bitmap biasanya tergabung dalam beberapa program yang berguna dalam proses photo retouching atau manipulasi foto. Objek yang diolah dalam program-program semacam ini dianggap kumpulan piksel atau titik dengan kerapatan dan warna tertentu, contohnya adalah foto.

Foto dibuat dengan kumpulan titik-titik dengan warna dan kerapatan tertentu, namun program semacam ini juga membuat garis, huruf, dan semua objek yang dapat diolah oleh program pengolah vektor, hanya saja objek yang diolah dianggap kumpulan titik-titik. Jadi, pada saat akan mengimport objek dari program pengolah vektor, secara otomatis program pengolah piksel ini akan mengonversikan komponen objek dari kumpulan titik, begitu pula sebaliknya.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung dan membaca blog pribadi saya. Silahkan share dan tinggalkan komentar demi kemajuan dan keberlangsungan blog ini.